About Me

Foto saya
Makassar, sulawesi selatan, Indonesia

Selasa, 04 November 2008

V-SAT TEHKNOLOGI




Peran Teknologi Komunikasi Satelit bagi Penyediaan Prasarana Informasi









Satelit komunikasi telah menunjukkan kemampuannya sejak tiga dasa warsa yang lalu. Masih segar ingatan kita, bahwa misi satelit komunikasi dalam tahun 60-an adalah sebagai alternatif transmisi dari titik ke titik antar kontinen, karena kemampuannya melihat kira-kira sepertiga permukaan bumi dari tempat ketinggian orbit geostasioner tepat di atas katulistiwa. Komunikasi internasional menjadi ajang yang subur bagi sistem ini. Satu dasa warsa sesudah itu, ditunjang oleh kemajuan teknologi antena dan HPA, sistem ini mempunyai cakupan pensil yang lebih kecil, yang memungkinkan stasiun bumi dengan diameter sekitar 10 meter, berkomunikasi satu dengan lainnya. Bangsa kita wajib berbangga karena founding fathers kita dengan sangat bijaksana memutuskan Palapa A sebagai infrastruktur tulang punggung telekomunikasi, di samping sistem terestrial, pada Agustus 1976. Tradisi ini masih berlanjut sampai hari ini, dan terbukti bahwa sistem komsat (komunikasi satelit) domestik kita merupakan salah satu yang armada stasiun bumi ukuran sedangnya terbanyak dengan jumlah transponder 37 buah. Teknologi komsat terus berkembang, di mana pada tahun 80-an tumbuh VSAT, atau Very Small Aperture Terminal, stasiun bumi dengan diameter kurang dari 2,5 meter. Hal ini disebabkan karena kematangan teknologi antena dan semakin besarnya kemampuan daya satelit. Alur perkembangan ini semakin berlanjut: pada tahun-tahun 90-an ini akan segera muncul stasiun bumi sebesar terminal cordless atau sering disebut teknologi handheld atau telepon genggam.




Meskipun bukanlah solusi yang sempurna untuk LAN/WAN, teknologi satelit VSAT (very small aperture terminal) menawarkan beberapa kelebihan yang tidak dimiliki jaringan terestrial. Dalam hal jangkauan, sebuah satelit GEO (Geostasionary Earth Orbit) dapat meliput lebih dari sepertiga (+ 40%) permukaan bumi। Tiga satelit GEO sudah dapat menjangkau seluruh wilayah di bumi, kecuali sebagian daerah kutub। Wilayah liputan yang sedemikian luas ini secara ekonomis menyebabkan sistem satelit jauh lebih murah dibanding jika harus membangun jaringan serat optik ataupun jaringan terestrial lainnya untuk luas cakupan yang sama। Jaringan komunikasi satelit VSAT untuk pengiriman data dan suara menjamin keandalan (reliabilitas) keberhasilan hubungan sebesar 99,9%. Disamping itu kelebihan yang tak kalah pentingnya adalah kemudahan dan kecepatan pemasangan terminal

VSAT. Kelebihan-kelebihan komunikasi satelit ini tampaknya telah lama jeli dilihat oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak cabang dan pemakai layanan informasi perseorangan di Eropa. Menurut data yang tercatat, jumlah terminal VSAT yang terpasang di kawasan Eropa, naik dari sekitar 2000 unit pada awal 1994 menjadi 11.000 unit di awal 1996. Jumlah ini diperkirakan akan berkali lipat untuk pasar Asia Pasifik mengingat kondisi geografis kawasan ini lebih tersebar dibanding Eropa.
Layanan multimedia melalui jaringan dalam prakteknya sering berupa layanan pada intranet dan internet. Sifat alamiah trafik (aliran data) aplikasi intranet/internet adalah asimetrik, dimana data berukuran kecil ke arah jaringan (upstream) dan berukuran besar dari arah jaringan/ ke arah terminal pemakai (dowmstream). Sederhana saja kita ambil contoh saat kita hendak menuju suatu situs (site) Web dalam internet. Dengan salah satu browser yang kita pakai, sejumlah data berukuran kecil yang berisi informasi alamat site yang hendak kita tuju dan beberapa data tambahan lain dikirim. Tak lama kemudian dari arah jaringan, sejumlah data berukuran besar, yaitu halaman Web yang kita minta, mengalir. Sifat trafik yang seperti ini ternyata sangat sesuai dengan sifat data pada VSAT.
Dalam sistem VSAT, konfigurasi yang paling populer adalah Star. Dalam konfigurasi ini sebuah stasiun hub berhubungan dengan banyak remote site yang tersebar di banyak lokasi. Besarnya bandwidth inbound link (link dari remote ke hub) berkisar antara 32-256 kbps. Sedangkan outboundnya (dari hub ke remote) antara 128-512 kbps. Bahkan untuk sistem komunikasi satelit yang khusus dirancang untuk akses internet seperti yang ditawarkan oleh Scientific Atlanta, inboundnya sebesar 9,6-160 kbps sementara outboundnya mencapai 2-55 Mbps. Benar-benar pemakaian bandwidth yang optimal!. Bandingkan dengan kecepatan akses internet yang Anda pakai sekarang yang kecepatannya cuma 28 kbps. Teknologi X2 dan Flex --teknologi modem untuk akses internet via kawat tembaga-- pun hanya berani mematok kecepatan maksimal sebesar 56 kbps.
Gambar A menunjukkan konfigurasi Star dengan sebuah hub dan beberapa remote site. Sebuah remote site terdiri dari terminal VSAT dengan perangkat radionya dan server akses satelit (satellite access server/SAS) yang bisa menerima sinyal outbound pita lebar (broadband) dari satelit secara langsung ke sebuah PC workstation maupun yang dihubungkan ke LAN lokal di remote site. Pada konfigurasi remote site yang dihubungkan ke LAN, beberapa workstation dapat memakai secara bersama (sharing) sebuah terminal VSAT dan SAS. Konfigurasi ini sesuai untuk cabang-cabang perusahaan yang mempunyai LAN. Alternatif lain yang lebih ekonomis untuk remote site yang hanya terhubung dengan sebuah workstation adalah dengan men-dial server dial-up-VSAT lokal lewat jaringan PSTN dengan tujuan menghemat bandwidth yang disewa untuk keperluan lain yang lebih penting. Di sisi stasiun hub, data center terhubung ke banyak server penyedia informasi seperti ISP (Internet Service Provider) atau penyedia layanan informasi interaktif lainnya. Dengan demikian lebar pita outbound dapat dipakai secara optimal.
Gambar B menunjukkan konfigurasi detail remote site yang terhubung ke LAN. Dalam konfigurasi ini PC workstation terhubung ke SAS dalam jaringan Ethernet. Paket-paket data permintaan dari workstation dikirim ke server internet melalui perangkat VSAT yang berfungsi juga sebagai router. Halaman Web yang diminta kemudian dikirim balik melalui hub dan diterima oleh SAS yang kemudian meneruskannya ke LAN. Sebuah proxy server diperlukan untuk menyimpan untuk sementara halaman Web yang sering diakses sehingga akan mengurangi beban trafik ruas angkasa (ruas maya antara terminal VSAT dengan satelit). Konfigurasi di atas memungkinkan semua remote site yang terhubung dapat mengakses intranet/internet dengan browser web standar dan menerima sinyal downstream dengan bandwidth lebar yang berisi layanan multimedia berkualitas tinggi. Pemanfaatan VSAT untuk videoconference dapat dikembangkan dengan bantuan proses kompresi data, misalnya dengan MPEG-1 maupun MPEG-2. Uji coba yang dilakukan PT. CSM menunjukkan bahwa rate sebesar 128 kbps sudah cukup baik untuk melewatkan data video. Pergerakan gambar tidak patah-patah walaupun terasa sedikit lambat. Sedangkan untuk proses pengolahan suaranya dapat menggunakan metode PCM atau ADPCM (Adaptive Differential Pulse Code Modulation) yang mampu meng-kompres suara menjadi sebesar 32 kbps atau bahkan lebih kecil lagi.
Dengan kemampuan seperti itu, nampaknya VSAT tidak akan banyak menghadapi kendala. Satu-satunya hambatan teknis yang telah menjadi 'bawaan lahir' sistem komunikasi satelit adalah delay (tundaan waktu). Perjalanan sinyal ke angkasa sejauh 2 kali 36.000 km (untuk satelit GEO) menyebabkan tundaan sebesar 1/4 detik. Padahal tundaan sangat berpengaruh pada layanan multimedia yang bersifat real time, semisal video dan audio berkualitas tinggi. Gambar pada citra video bisa tampak patah-patah dan pergerakannnya kasar jika delay tidak teratasi. Selain itu delay menyebabkan terjadinya skew, yaitu ketidaksinkronan antara gerakan bibir orang yang tampak di layar dengan suara yang diucapkannya. Sungguh tidak nyaman bila kita harus melihat lawan bicara kita di layar komat-kamit sementara suaranya baru terdengar kemudian. Untunglah kekurangan ini dapat diatasi dengan teknik yang disebut spoofing protokol (semacam proses emulasi kecepatan). Meskipun tidak menghilangkan sama sekali efek delay, paling tidak teknik ini dapat meminimalkan efek delay hingga ke tingkat yang bisa ditoleransi.


PERANGKAT V-SAT




Secara umum antena v-sat mempunyai beberapa perangkat,baik indoor maupun outdoor.
Perangkat VSAT untuk implementasi 1 titik,termasuk:

- 1 unit Antena VSAT
- 1 unit Feed-Horn
- 1 unit ODU (Outdoor Unit)
- 1 unit IDU (Indoor Unit)
- 1 set Kabel 25 meter (Standar)
- 1 unit Proxy Server


1 komentar:

Master Download mengatakan...

mane sidi' issinna te kela hoho.....

male siako raka ma' natal bos?